STUDENTSITE :
http://studentsite.gunadarma.ac.id/
Salah satu layanan yang terdapat di Universitas Gunadarma adalah Studentsite. Layanan ini diperuntukkan hanya untuk mahasiswa Gunadarma yang masih aktif dan bersifat penting serta “wajib punya”. Dengan fasilitas ini, mahasiswa Universitas Gunadarma dapat berkolaborasi dan saling mendapatkan informasi antar civitas akademika Universitas Gunadarma.
Di dalam studentsite para mahasiswa dapat mengetahui informasi yang berhubungan dengan mereka, oleh karena itu kemudahan untuk mengakses Studentsite sangatlah diperlukan. Mahasiswa wajib mengakses studentsite minimal seminggu 2-3 kali karena informasi terbaru ada di dalamnya. Fasilitas yang terdapat pada aplikasi ini yaitu jadwal kuliah, jadwal ujian, rangkuman nilai mahasiswa, berita Studentsite, berita BAAK, berita Gunadarma dan banyak link yang berhubungan dengan kegiatan perkuliahan di Universitas Gunadarma. Selain itu, semua berita akademis yang terdapat dalam menu/fitur-fitur studentsite diantaranya : Menu Layanan, Locker, Email, Calendar, Addressbook, Infolog, File Manager, Forum, Bookmarks, Polls, dan Logout.
• Menu layanan di studentsite :
# Home
Digunakan untuk kembali ke tampilan awal pada saat login pertama kali.
# WWWnews
Terdapat berbagai informasi terbaru mengenai universitas Gunadarma.
# BAAKnews
Terdapat informasi baru yang berkaitan dengan BAAK, contohnya mengenai pengambilan KRS bagi mahasiswa yang aktif.
# Lecture messages
Digunakan untuk melihat informasi yang di berikan oleh dosen maupun Administrator UG. Informasi yang di berikan dapat berupa tugas tulisan dan informasi lainnya.
# Rangkuman Nilai
Digunakan untuk melihat hasil yang di capai mahasiswa. berupa rangkuman nilai lokal, utama, workshop/kursus, skripsi dan info UM.
# Jadwal kuliah
Berisi informasi mengenai jadwal kuliah maupun perubahannya seperti perubahan mata kuliah, waktu, lokasi, dll.
# Jadwal Ujian
Berisi informasi mengenai waktu, tempat lokasi dan mata kuliah yang diujikan.
# Bebas perpustakaan
Menu ini berguna untuk meminjam buku di perpustakaan dengan syarat sudah terdaftar dalam bebas perpustakaan.
# Surat Keterangan
Menu ini digunakan untuk membuat surat keterangan dengan syarat -syarat tertentu. Surat keterangan yang di buat diantaranya bisa berupa surat cuti akademik dan lain - lain.
# Info absensi
Digunakan untuk melihat absensi mahasiswa selama masa perkuliahan berlangsung.
# Pendaftaran lomba blog
Bagi mahasiswa yang turut serta mengikuti lomba blog, maka bisa daftar di menu ini.
# Info seminar (UG portfolio)
Informasi seminar terbaru akan diposting di menu ini.
# Tulisan (UG portfolio)
Menu ini digunakan untuk memposting tulisan (yang yelah dibuat di blog pribadi) dengan cara mencantumkan Title / judul tulisan dan URL nya kemudian submit.
# Tugas (UG portfolio)
Tugas yang diberikan dosen dan berhubungan dengan blog harus dimasukkan ke menu ini. Cara mempostingnya pun sama seperti di menu tulisan (UG portfolio).
# Deposit library
Layanan-layanan jarak jauh disediakan pada situs ini untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa Perpustakaan Universitas Gunadarma untuk meningkatkan pengetahuannya. Perpustakaan UG dilengkapi dengan beragam bahan pustaka yang terdiri dari buku literatur baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, majalah, jurnal ilmiah serta buku ilmu pengetahuan lainnya. Fasilitas Perpustakaan Universitas Gunadarma digunakan oleh mahasiswa, dosen, karyawan dan alumni Universitas Gunadarma.
# Warta warga
Menu ini di gunakan untuk menulis sesuatu yang ingin di tampilkan pada warta warga. dan kita dapat melihat mahasiswa yang sedang berdiskusi.
# Blog komunitas perbankan
Menu ini di gunakan untuk berdiskusi mengenai perbankan mahasiswa dapat membuat judul dan tulisan yang akan di tampilkan pada blog komunitas perbankan sehingga para mahasiswa dapat melihat dan memberikan komentar sehingga akan menjadi bahan diskusi.
# Blog komunitas linux
Menu ini digunakan untuk berdiskusi mengenai sofware linux.
# Blog komunitas fotografi
Menu ini merupakan sarana diskusi mahasiswa mengenai fotografi.
# Blog komunitas robotika
Menu ini digunakan mahasiswa untuk berdiskusi mengenai robot.
# Blog komunitas Arsitektur
Menu ini digunakan mahasiswa untuk berdiskusi mengenai arsitektur.
# Blog Komunitas Ekonomi Syariah
Menu ini digunakan mahasiswa untuk berdiskusi mengenai perekonomian syariah.
# Blog pasar modal
Menu ini digunakan mahasiswa untuk berdiskusi mengenai pasar modal.
Kelebihan :
Dengan adanya studentsite maka dapat mempermudah mahasiswa untuk mengetahui berbagai informasi selama masa perkuliahan.
Kekurangan :
Terkadang web pada studentsite sulit untuk diakses oleh mahasiswa.
bismillah, semoga apa yang saya curahkan baik itu bersifat cerita, kisah, dll dapat berguna dalam mengarungi perjalanan di dunia yang fa'na ini walaupun teknologi semakin canggih.
Jumat, 31 Desember 2010
Rabu, 29 Desember 2010
Kegagalan dalam suatu KEMENANGAN
Tulisan ini terinspirasi dari sebuah kegagalan meraih trofi untuk yang ke-4 kalinya pada timnas Indonesia. Pada tahun ini Indonesia telah menemukan momentum yang baik untuk ke depannya. Walaupun gagal meraih trofi tahun sekarang, tapi pemenang yang sejati adalah tetap Indonesia. Hal ini yang berkaiatan dengan pemenang sejati itu dikarenakan, Indonesia bermain dengan sportif tanpa ada "laser" seperti yang dilakukan oleh negara Malaysia pada saat bermain di negaranya sendiri. Dengan kejadian seperti itu Malaysia dikenakan sanksi dengan harus membayar denda sesuai pasal yang tercantum dalam sebuah peraturan dan tidak boleh menggelar pertandingan sepak bola di negaranya selama 4 tahun.
Kebangkitan inilah yang harus mampu di maintenance dan ditingkatkan dari pengalaman sebelum-sebelumnya. Kita pun menyadari bahwa semua warga negara Indonesia memberikan support dimana mereka bersatu dengan keanekaragaman ras, budaya, adat, dll hanya untuk mendukung Indonesia. (maaf sebelumnya) dari seorang pedagang kunciran berbaur dengan pedagang emas tanpa melihat hasil yang didapatkannya. Hari ini sebagian besar (mungkin semuanya) meninggalkan/melupakan sejenak aktivitas rutin sehari-hari guna menyaksikan pertandingan sepak bola Indonesia bertanding baik secara langsung di stadion kebanggaan kita Gelora Bung Karno maupun di televisi atau nonton bareng pada layar lebar yang telah disiapkan sebelumnya.
Walaupun harga tiket naik 50% di laga final, namun antusias warga negara Indonesia tak terlalu memperdulikan kenaikan tersebut. Bahkan yang dari daerah luar pulau Jawa sekalipun datang untuk mendapatkan tiket nonton di laga final yang sangat krusial dengan menginap di sanak saudara yang terdapat di Jakarta dan sekitarnya. Para wanita yang biasanya jarang sekali menonton pertandingan sepak bola secara langsung maupun siaran televisi, terlihat tak mau kalah dengan para pria yang pada umumnya menyukai sepak bola. Dari anak-anak wanita, dewasa, sampai ibu-ibu sekalipun mulai menggemari dengan menonton pertandingannya. Di final pertandingan pertama pun yang di gelar di Malaysia, warga negara Indonesia yang mempunyai dana secukupnya tak menyurutkan keinginan hati kecilnya untuk menyaksikan langsung di negara Malaysia. Dengan dana secukupnya, mereka menggunakan kapal ferri untuk perjalanan yang mereka tempuh. Hotel disana juga telah penuh sehingga mereka bermalam dimana saja. Dari tempat mereka bermalam pun, mereka berjalan kaki untuk sampai di stadion Bukit Jalil. Sungguh berbeda sekali dengan warga negara Indonesia yang berkecukupan, mereka berangkat ke Malasia dengan pesawat terbang dan menginap di hotel yang berada disana. Tidak sampai situ saja, mereka pun menaiki bis yang telah disiapkan (karena mereka telah membayar penuh sebelumnya) untuk membawa supporter Indonesia ke stadion Bukit Jalil.
Inilah perbedaan yang ada namun dengan tujuan, harapan, dan asa yang sama yaitu mendukung penuh dengan semangat membara kepada Garuda Indonesia. Tak ada salahnya kita menyanyikan lagu kebanggan kita ;
GARUDA DI DADAKU
GARUDA KEBANGGAANKU
KU YAKIN HARI INI
PASTI MENANG
Dengan suara teriakan untuk menyanyikan lagu "GARUDA DI DADAKU", memacu semangat para pemain, official, asisten, dan pelatih. Semuanya telah bermain baik dibuktikan dengan kemenangan kita di stadion Gelora Bung Karno namun tak menjuarai piala AFF tahun ini. Piala AFF boleh terbang sementara ke negara Malasia, tapi piala AFF selanjutnya diharuskan berlabuh di negara tercinta kita yaitu INDONESIA. Untuk bisa Garuda terbang tinggi agar menunjukkan keperkasaan kita seperti pada waktu tahun'50-an. Kita harus menyiapkan "sayap-sayap" Garuda guna mencapainya dengan berlatih keras, kedisiplinan yang tinggi, dan tak lupa semua itu takdir Allah semata. Maka janganlah lupa untuk mendekatkan diri pada Sang Khalik. Terdapat kutipan dalam ayat-ayat Al-qur'an yang berbunyi, "suatu takdir tidak akan berubah jika kita tak berusaha merubahnya." Banyak hal untuk menyiapkan "sayap-sayap" Garuda kita. Salah satunya (khususnya) dengan melihat cuplikan video terdahulu pada laga final kenapa kita bisa gagal. Karena laga final piala AFF sudah biasa dengan negara kita. Dengan itu kita lebih mengerti kenapa, apa, dan harus bagaimana sikap/tindakan selanjutnya. Saya bangga dengan negara Indonesia. Majulah terus Garudaku, terkamlah semua lawanmu yang menghampiri.
Saya membungkukkan kepala untuk sebuah permainan sepak bola kita saat ini yang mampu mempersatukan kembali warga negara kita yang sebelumnya terpecah-belah. Terima kasih untuk timnas Indonesia atas dedikasi yang sangat tinggi sampai pluit tanda berakhirnya selesai tetap berusaha dengan maksimal dalam memperjuangkan piala AFF serta terima kasih pula untuk semuanya warga negara Indonesia. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya bilamana terdapat kata yang dengan tidak disengaja menyinggung hati pembacanya. Ketidaksempurnaan hanyalah milik manusia dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Kebangkitan inilah yang harus mampu di maintenance dan ditingkatkan dari pengalaman sebelum-sebelumnya. Kita pun menyadari bahwa semua warga negara Indonesia memberikan support dimana mereka bersatu dengan keanekaragaman ras, budaya, adat, dll hanya untuk mendukung Indonesia. (maaf sebelumnya) dari seorang pedagang kunciran berbaur dengan pedagang emas tanpa melihat hasil yang didapatkannya. Hari ini sebagian besar (mungkin semuanya) meninggalkan/melupakan sejenak aktivitas rutin sehari-hari guna menyaksikan pertandingan sepak bola Indonesia bertanding baik secara langsung di stadion kebanggaan kita Gelora Bung Karno maupun di televisi atau nonton bareng pada layar lebar yang telah disiapkan sebelumnya.
Walaupun harga tiket naik 50% di laga final, namun antusias warga negara Indonesia tak terlalu memperdulikan kenaikan tersebut. Bahkan yang dari daerah luar pulau Jawa sekalipun datang untuk mendapatkan tiket nonton di laga final yang sangat krusial dengan menginap di sanak saudara yang terdapat di Jakarta dan sekitarnya. Para wanita yang biasanya jarang sekali menonton pertandingan sepak bola secara langsung maupun siaran televisi, terlihat tak mau kalah dengan para pria yang pada umumnya menyukai sepak bola. Dari anak-anak wanita, dewasa, sampai ibu-ibu sekalipun mulai menggemari dengan menonton pertandingannya. Di final pertandingan pertama pun yang di gelar di Malaysia, warga negara Indonesia yang mempunyai dana secukupnya tak menyurutkan keinginan hati kecilnya untuk menyaksikan langsung di negara Malaysia. Dengan dana secukupnya, mereka menggunakan kapal ferri untuk perjalanan yang mereka tempuh. Hotel disana juga telah penuh sehingga mereka bermalam dimana saja. Dari tempat mereka bermalam pun, mereka berjalan kaki untuk sampai di stadion Bukit Jalil. Sungguh berbeda sekali dengan warga negara Indonesia yang berkecukupan, mereka berangkat ke Malasia dengan pesawat terbang dan menginap di hotel yang berada disana. Tidak sampai situ saja, mereka pun menaiki bis yang telah disiapkan (karena mereka telah membayar penuh sebelumnya) untuk membawa supporter Indonesia ke stadion Bukit Jalil.
Inilah perbedaan yang ada namun dengan tujuan, harapan, dan asa yang sama yaitu mendukung penuh dengan semangat membara kepada Garuda Indonesia. Tak ada salahnya kita menyanyikan lagu kebanggan kita ;
GARUDA DI DADAKU
GARUDA KEBANGGAANKU
KU YAKIN HARI INI
PASTI MENANG
Dengan suara teriakan untuk menyanyikan lagu "GARUDA DI DADAKU", memacu semangat para pemain, official, asisten, dan pelatih. Semuanya telah bermain baik dibuktikan dengan kemenangan kita di stadion Gelora Bung Karno namun tak menjuarai piala AFF tahun ini. Piala AFF boleh terbang sementara ke negara Malasia, tapi piala AFF selanjutnya diharuskan berlabuh di negara tercinta kita yaitu INDONESIA. Untuk bisa Garuda terbang tinggi agar menunjukkan keperkasaan kita seperti pada waktu tahun'50-an. Kita harus menyiapkan "sayap-sayap" Garuda guna mencapainya dengan berlatih keras, kedisiplinan yang tinggi, dan tak lupa semua itu takdir Allah semata. Maka janganlah lupa untuk mendekatkan diri pada Sang Khalik. Terdapat kutipan dalam ayat-ayat Al-qur'an yang berbunyi, "suatu takdir tidak akan berubah jika kita tak berusaha merubahnya." Banyak hal untuk menyiapkan "sayap-sayap" Garuda kita. Salah satunya (khususnya) dengan melihat cuplikan video terdahulu pada laga final kenapa kita bisa gagal. Karena laga final piala AFF sudah biasa dengan negara kita. Dengan itu kita lebih mengerti kenapa, apa, dan harus bagaimana sikap/tindakan selanjutnya. Saya bangga dengan negara Indonesia. Majulah terus Garudaku, terkamlah semua lawanmu yang menghampiri.
Saya membungkukkan kepala untuk sebuah permainan sepak bola kita saat ini yang mampu mempersatukan kembali warga negara kita yang sebelumnya terpecah-belah. Terima kasih untuk timnas Indonesia atas dedikasi yang sangat tinggi sampai pluit tanda berakhirnya selesai tetap berusaha dengan maksimal dalam memperjuangkan piala AFF serta terima kasih pula untuk semuanya warga negara Indonesia. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya bilamana terdapat kata yang dengan tidak disengaja menyinggung hati pembacanya. Ketidaksempurnaan hanyalah milik manusia dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Selasa, 09 November 2010
IQ (Intelligence Quotient), EQ (emotional quotient), SQ (spiritual quotient), dan RQ (religious quotient)
Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.
Terdapat beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. Stenberg& Slater (1982) mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif.
Struktur kecerdasan
Kecerdasan dapat dibagi dua yaitu kecerdasan umum biasa disebut sebagai faktor-g maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L.L. Thurstone:
• Pemahaman dan kemampuan verbal
• Angka dan hitungan
• Kemampuan visual
• Daya ingat
• Penalaran
• Kecepatan perseptual
Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ).
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan, yaitu:
• Biologis
• Lingkungan
• Budaya
• Bahasa
• Masalah etika
Pengukuran taraf kecerdasan
Salah satu uji kecerdasan yang diterima luas ialah berdasarkan pada uji psikometrik atau IQ. Pengukuran kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan (performance test) atau saat ini berkembang pengukuran dengan alat bantu komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa di pergunakan adalah :
• Stanford-Binnet intelligence scale
• Wechsler scales yang terbagi menjadi beberapa turunan alat uji seperti :
o WB (untuk dewasa)
o WAIS (untuk dewasa versi lebih baru)
o WISC (untuk anak usia sekolah)
o WPPSI (untuk anak pra sekolah)
• IST
• TIKI (alat uji kecerdasan Khas Indonesia)
• FRT
• PM-60, PM Advance
Arti Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotiet / IQ) – sedikit menjabarkan mengenai kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu Intelligence Quotient atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kecerdasan Intelektual.
• Intelligence Quotient
Intelligence Quotient adalah potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berfikir. Digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Kecerdasan ini erat kaitannya dengan kemampuan Kognitif (penalaran) yang dimiliki oleh individu. Untuk mengetahui IQ tersebut, terhadap seseorang harus dilakukan tes Inteligensi dan dari hasil test tersebut bisa terlihat gambaran “tingkatan intelgensi” orang tersebut yang hasilnya disebut dengan IQ (Intelligence Quotient) .
Kecerdasan Ini terletak di Otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan seseorang kemampuan untuk : berhitung, beranalogi, berimajinasi dan memiliki daya kreasi serta Inovasi (pembaharuan). atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologi dengan “What I Think” (apa yang saya pikirkan).
Kritik terhadap tes IQ
Kelemahan dari alat uji kecerdasan ini adalah terdapat bias budaya, bahasa dan lingkungan yang mempengaruhinya. Kekecewaan terhadap tes IQ konvensional menimbulkan pengembangan sejumlah teori alternatif, yang semuanya menegaskan bahwa kecerdasan adalah hasil dari sejumlah kemampuan independen yang berkonstribusi secara unik terhadap tampilan manusia.
Stephen Jay Gould adalah salah satu tokoh yang mengkritik teori kecerdasan. Dalam bukunya The Mismeasure of Man (Kesalahan Ukur Manusia), ia mengemukakan bahwa kecerdasan sebenarnya tak bisa diukur, dan juga mempertanyakan sudut pandang hereditarian atas kecerdasan.
• Emotional Quotient
Kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (bahasa Inggris: emotional quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya.[1] Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. [2] Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.[2] Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ).[1] Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.[1]
Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
Tips - Sukses,Emotional Quotient(EQ) & Intellectual Quotient(IQ)
Sukses? Sepertinya itulah yang ada di dalam benak hampir kebanyakan orang di dunia ini. Sejauh mana kata Sukses itu berhubungan dengan EQ (Emotional Quotient / Kecerdasan Emosional) dan IQ (Intellectual Quotient / Kemampuan Intelektual)?
1. Kecerdasan emosional (EQ) bukanlah mode atau kecenderungan, juga bukan sesuatu yang benar-benar baru seperti yang diyakini banyak orang. Saat ini, semakin banyak pengakuan tentang perlunya EQ, baik di dalam tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi
2. Mengapa ada orang yang dianugerahkan kemampuan intelektual (IQ) yang lebih tinggi daripada orang kebanyakan, namun menemui kegagalan dalam hidup, sementara orang lain dengan bakat biasa-biasa saja malah berhasil? Itu karena si 'biasa-biasa saja' dapat memaksimalkan EQ dirinya selain bakat IQ
3. Secerdas apapun kita, jika membuat orang lain kesal dengan perilaku kasar, tidak tahu cara membawa diri, atau 'ambruk' hanya karena stress sedikit saja, tak seorangpun betah berada di sekitar kita. Sehingga mereka tidak akan pernah mengakui setinggi apa IQ yang kita miliki
4. Semakin tinggi EQ kita, semakin besar kemungkinan kita untuk sukses sebagai pekerja, pengusaha, orang tua, dan lain sebagainya
5. Apa yang dimaksud sukses? Sukses kita definisikan sebagai kemampuan untuk menentukan dan mencapai sasaran pribadi dan pekerjaan, apapun bentuknya
6. Kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual
• Spiritual Quotient
Kecerdasan spiritual atau yang biasa dikenal dengan SQ (bahasa Inggris: spiritual quotient) adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.[1] SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu.[2] Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.[1] Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.
• Religious Quotient
Kecerdasan religi atau yang biasa dikenal dengan RQ (bahasa Inggris: religious quotient) yaitu segala hal yang mencakup wawasan menganut agama kita sendiri dengan benar sesuai dengan keyakinan masing-masing, jadi beragama itu tidak ikut-ikutan, melihat ayat yang tercipta yaitu alam sekitarnya, dan ayat yang terucap yaitu kitab suci. Orang yang memiliki kecerdasan religi memiliki pemikiran yang luas terhadap alam dan penciptaannya. Istilahnya agama itu untuk orang yang berakal dan menggunakan akal pikiran sesuai dengan arahan agama dan aturan yang telah ada dalam kitab suci.
Sumber :
http://sandyprayoga.com/kecerdasan-intelektual-intelligence-quotient/
http://www.zudan.byethost24.com/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=9
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan
http://forum.detik.com/macam-macam-kecerdasan-menurut-ilmu-psikologi-t47981p2.html?t=47981&page=2
Terdapat beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan. Stenberg& Slater (1982) mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif.
Struktur kecerdasan
Kecerdasan dapat dibagi dua yaitu kecerdasan umum biasa disebut sebagai faktor-g maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L.L. Thurstone:
• Pemahaman dan kemampuan verbal
• Angka dan hitungan
• Kemampuan visual
• Daya ingat
• Penalaran
• Kecepatan perseptual
Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ).
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan, yaitu:
• Biologis
• Lingkungan
• Budaya
• Bahasa
• Masalah etika
Pengukuran taraf kecerdasan
Salah satu uji kecerdasan yang diterima luas ialah berdasarkan pada uji psikometrik atau IQ. Pengukuran kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan (performance test) atau saat ini berkembang pengukuran dengan alat bantu komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa di pergunakan adalah :
• Stanford-Binnet intelligence scale
• Wechsler scales yang terbagi menjadi beberapa turunan alat uji seperti :
o WB (untuk dewasa)
o WAIS (untuk dewasa versi lebih baru)
o WISC (untuk anak usia sekolah)
o WPPSI (untuk anak pra sekolah)
• IST
• TIKI (alat uji kecerdasan Khas Indonesia)
• FRT
• PM-60, PM Advance
Arti Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotiet / IQ) – sedikit menjabarkan mengenai kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu Intelligence Quotient atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kecerdasan Intelektual.
• Intelligence Quotient
Intelligence Quotient adalah potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berfikir. Digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Kecerdasan ini erat kaitannya dengan kemampuan Kognitif (penalaran) yang dimiliki oleh individu. Untuk mengetahui IQ tersebut, terhadap seseorang harus dilakukan tes Inteligensi dan dari hasil test tersebut bisa terlihat gambaran “tingkatan intelgensi” orang tersebut yang hasilnya disebut dengan IQ (Intelligence Quotient) .
Kecerdasan Ini terletak di Otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan seseorang kemampuan untuk : berhitung, beranalogi, berimajinasi dan memiliki daya kreasi serta Inovasi (pembaharuan). atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologi dengan “What I Think” (apa yang saya pikirkan).
Kritik terhadap tes IQ
Kelemahan dari alat uji kecerdasan ini adalah terdapat bias budaya, bahasa dan lingkungan yang mempengaruhinya. Kekecewaan terhadap tes IQ konvensional menimbulkan pengembangan sejumlah teori alternatif, yang semuanya menegaskan bahwa kecerdasan adalah hasil dari sejumlah kemampuan independen yang berkonstribusi secara unik terhadap tampilan manusia.
Stephen Jay Gould adalah salah satu tokoh yang mengkritik teori kecerdasan. Dalam bukunya The Mismeasure of Man (Kesalahan Ukur Manusia), ia mengemukakan bahwa kecerdasan sebenarnya tak bisa diukur, dan juga mempertanyakan sudut pandang hereditarian atas kecerdasan.
• Emotional Quotient
Kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (bahasa Inggris: emotional quotient) adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan oranglain di sekitarnya.[1] Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. [2] Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.[2] Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ).[1] Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.[1]
Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri.
Tips - Sukses,Emotional Quotient(EQ) & Intellectual Quotient(IQ)
Sukses? Sepertinya itulah yang ada di dalam benak hampir kebanyakan orang di dunia ini. Sejauh mana kata Sukses itu berhubungan dengan EQ (Emotional Quotient / Kecerdasan Emosional) dan IQ (Intellectual Quotient / Kemampuan Intelektual)?
1. Kecerdasan emosional (EQ) bukanlah mode atau kecenderungan, juga bukan sesuatu yang benar-benar baru seperti yang diyakini banyak orang. Saat ini, semakin banyak pengakuan tentang perlunya EQ, baik di dalam tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadi
2. Mengapa ada orang yang dianugerahkan kemampuan intelektual (IQ) yang lebih tinggi daripada orang kebanyakan, namun menemui kegagalan dalam hidup, sementara orang lain dengan bakat biasa-biasa saja malah berhasil? Itu karena si 'biasa-biasa saja' dapat memaksimalkan EQ dirinya selain bakat IQ
3. Secerdas apapun kita, jika membuat orang lain kesal dengan perilaku kasar, tidak tahu cara membawa diri, atau 'ambruk' hanya karena stress sedikit saja, tak seorangpun betah berada di sekitar kita. Sehingga mereka tidak akan pernah mengakui setinggi apa IQ yang kita miliki
4. Semakin tinggi EQ kita, semakin besar kemungkinan kita untuk sukses sebagai pekerja, pengusaha, orang tua, dan lain sebagainya
5. Apa yang dimaksud sukses? Sukses kita definisikan sebagai kemampuan untuk menentukan dan mencapai sasaran pribadi dan pekerjaan, apapun bentuknya
6. Kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual
• Spiritual Quotient
Kecerdasan spiritual atau yang biasa dikenal dengan SQ (bahasa Inggris: spiritual quotient) adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.[1] SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu.[2] Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna.[1] Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit, mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya.
• Religious Quotient
Kecerdasan religi atau yang biasa dikenal dengan RQ (bahasa Inggris: religious quotient) yaitu segala hal yang mencakup wawasan menganut agama kita sendiri dengan benar sesuai dengan keyakinan masing-masing, jadi beragama itu tidak ikut-ikutan, melihat ayat yang tercipta yaitu alam sekitarnya, dan ayat yang terucap yaitu kitab suci. Orang yang memiliki kecerdasan religi memiliki pemikiran yang luas terhadap alam dan penciptaannya. Istilahnya agama itu untuk orang yang berakal dan menggunakan akal pikiran sesuai dengan arahan agama dan aturan yang telah ada dalam kitab suci.
Sumber :
http://sandyprayoga.com/kecerdasan-intelektual-intelligence-quotient/
http://www.zudan.byethost24.com/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=9
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan
http://forum.detik.com/macam-macam-kecerdasan-menurut-ilmu-psikologi-t47981p2.html?t=47981&page=2
Senin, 04 Oktober 2010
Pada hahekatnya, kehidupan manusia itu saling berkesinambungan. Berkesinambungan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Misalnya, kita hidup di dunia pasti membutuhkan bantuan orang lain walaupun terkadang kita tak membutuhkan bantuan tersebut karna kita tak ingin membuatnya merasakan apa yang kita rasakan. Dikala kita sedih, senang, takut, dan gembira biarlah perasaan yang penuh dengan makna itu kita berbagi dalam suatu wadah yang mana didalamnya terdapat orang-orang penuh kasih sayang agar mereka menyatu dalam hati dan pikiran. Bukanlah hanya orang-orang yang lebih secara materi yang mampu berkesinambungan semata, tapi berkesinambungan tak memandang sebelah mata. Janganlah engkau merasa yang paling tinggi, karena hanya Allah-lah Yang Maha Tinggi.
Langganan:
Postingan (Atom)